ULASAN : SIKLUS PADA KEGIATAN PTK
Sebagaimana telah diketahui bahwa PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus adalah :
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan
d. Refleksi
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan seperti yang disebutkan di atas. Apabila sudah diketahui keberhasilan tindakan pada siklus pertama dan sesuai dengan yang diharapkan ( hasilnya sudah meningkat seperti yang diinginkan peneliti), maka siklus kedua sebaiknya tetap dilaksanakan untuk mengukuhkan atau menguatkan hasil yang sudah diperoleh pada siklus pertama. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2008), yang menjelaskan bahwa kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkan/menguatkan hasil.
Bagaimana jika sudah selesai siklus kedua, siklus ketiga, siklus keempat, dan siklus kelima, tetapi hasilnya belum meningkat sesuai harapan peneliti ? Apakah penelitian dihentikan saja atau dilanjutkan pada siklus keenam ? Jawabnya adalah lanjutkan penelitian, tetapi sebelum dilanjutkan pada siklus keenam, coba telaah kembali semua aspek dalam proses pelaksanaan tindakan. Mungkin saja ada yang perlu dirubah dalam proses ini. Memang, dalam pelaksanaan tindakan peneliti dituntun oleh rencana yang telah dibuat, tetapi pelaksanaan tindakan tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, karena dinamika proses pembelajaran di kelas menuntut adanya penyesuaian. Karena itu peneliti perlu bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada jika diperlukan. Menurut Kunandar (2008), fleksibilitas hendaknya menjiwai pelaksanaan PTK. Artinya, jika sesuatu dalam PBM memerlukan perubahan, harus dilakukan perubahan dalam rangka tercapainya peningkatan atau perbaikan mutu pembelajaran. Hal ini sesuai dengan prinsip pertama penelitian tindakan yang dikemukakan oleh Yunus (2011), yaitu bahwa tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Untuk itu, guru memiliki komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran secara terus menerus. Dalam menerapkan suatu tindakan yang dipilih tidak/ kurang berhasil, maka la harus tetap berusaha mencari alternatif lain. Guru harus menggunakan pertimbangan dan tanggungjawab profesionalnya dalam mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. Prinsip pertama ini berimplikasi pada sifat penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklus sampai terjadinya peningkatan, atau \"kesembuhan\" sistem, proses, hasil, dan sebagainya. Sedangkan Arikunto (2008) menjelaskan tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti, namun ada saran, sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.
DAFTAR PUSTAKA
HM. Yunus. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.http://m-yunus.com/page/27987/untukmu-
guru-html. Diakses pada tanggal 10 April 2011.
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.
Jakarta.
Entri Populer
-
JENIS-JENIS PENELITIAN BERDASARKAN SIFAT MASALAHNYA Berdasarkan sifat masalahnya penelitian dibedakan atas : 1. Penelitian Deskriptif Pe...
-
ULASAN : SIKLUS PADA KEGIATAN PTK Sebagaimana telah diketahui bahwa PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan ...
-
Hidup adalah belajar Belajar bersyukur meski tak cukup Belajar memahami meski tak sehati Belajar ikhlas meski tak rela Belajar bersabar ...
-
RPP Biologi SMP : Sistem Eksresi PERTEMUAN I Sekolah ...
-
Ekskresi merupakan salah satu proses pengeluaran zat dari tubuh. Selain ekskresi ada juga proses sekresi dan defekasi. Apa perbedaan antara ...